Breaking News

Gegara Video Viral Soal PAD, Ketua DPRD Desak Wali Kota Sukabumi Minta Maaf ke Publik




SUKABUMI," METROEXPOST.COM – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menjadi sorotan publik setelah unggahan videonya yang membahas Pendapatan Asli Daerah (PAD) viral di media sosial. Dalam video tersebut, Ayep menyebut bahwa kondisi PAD Kota Sukabumi di masa lalu “tidak normal”, yang kemudian memicu kegaduhan di tengah masyarakat dan menimbulkan berbagai spekulasi negatif, Senin 14 April 2025.


Menanggapi polemik yang berkembang, Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, mendesak Wali Kota untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat. Permintaan tersebut disampaikan usai kegiatan coffee morning antara anggota DPRD dan Wali Kota Sukabumi yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Siliwangi, pada Minggu (13/4).


“Wali Kota sudah klarifikasi dan meminta maaf di hadapan anggota DPRD. Jangan sampai masyarakat mengira ada kongkalikong antara DPRD dan Wali Kota. Kami justru menuntut penjelasan karena kami memiliki hak bertanya dan meminta keterangan atas pernyataan tersebut,” ujar Wawan.


Wawan menyoroti kekhawatiran bahwa video tersebut bisa membentuk opini buruk tentang pemerintahan daerah, baik eksekutif maupun legislatif. Ia menilai bahwa pernyataan Wali Kota berpotensi menyeret DPRD seolah-olah turut terlibat dalam dugaan penyelewengan yang belum tentu terjadi.


“Bahasanya bisa membuat DPRD seolah-olah ikut menyelewengkan. Padahal pemerintahan daerah itu terdiri dari dua unsur: eksekutif dan legislatif,” tegasnya.


Dalam pertemuan itu, Ayep Zaki menjelaskan bahwa video tersebut dibuat secara spontan tanpa proses editing dan langsung diunggah oleh ajudannya. Ia mengaku tidak menyangka video tersebut akan viral dan menimbulkan kegaduhan.


“Pak Wali mengatakan video itu sebenarnya ditujukan kepada pelaku usaha objek pajak, agar PAD Kota Sukabumi bisa ditingkatkan. Beliau ingin menggali kejujuran dari pelaku usaha dalam pelaporan pajak,” ungkap Wawan.


Wawan juga menegaskan bahwa Ayep tidak berniat menyudutkan pemerintahan sebelumnya dan bahkan mengakui serta menghargai capaian-capaian positif di masa lalu. Ia menekankan pentingnya pendekatan persuasif dan komunikasi yang lebih bijak agar tidak menimbulkan kesalahpahaman publik.


Sebagai penutup, Wawan turut mengapresiasi pemerintahan sebelumnya yang berhasil meraih delapan kali berturut-turut opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta penghargaan APBD Award 2024 dari Kementerian Dalam Negeri atas capaian peningkatan PAD tertinggi se-Indonesia.


Penulis:Nald

BACA JUGA BERITA LAINNYA